teksnazam yang biasa digunakan di pesantren Tuchfatu ‘l-Athfal, Hidayatu ‘s-Shibyan, dan Aljazariah untuk pengajaran fonologi; Al-Maufud fi Tarjamati ‘l-Maqsud untuk pengajaran morfologi; serta Al-Imrithi dan Alfiyah Ibnu Malik untuk pengajaran morfosintaksis (bdk. Shadri, 1980; Husein, 1982). TRIBUNLOMBOKCOM, LOMBOK TIMUR - Ketua Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani menggelar acara serah terima 1.199 santri baru tahun pelajaran 2022-2023 di halaman Majlis Dakwah Hamzanwadi II, pada Sabtu (16/7/2022). Santri baru tersebut diserahkan oleh perwakilan wali santri dan langsung diterima Ketua Yayasan AnalisisLapis Norma Roman Ingarden Sajak Doa untuk Anakku 08 Apr Puisi yang Dianalisis Doa untuk Anakku Karya Emha Ainun Nadjib (1993:89) Tuhanku, Sebelum anakku sadar akan dirinya Jadikan antara ia dan musuh-musuhnya Dinding yang Kaujaga Tetapi sesudahnya Jangan segan Kauturunkan ujian Agar ia gagah Dalam melayani kehidupan Tuhanku, Kokohkan kedua kakinya Puisidi atas harusnya tayang saat memperingati Hari Puisi Nasional tanggal 24 April 2020, tapi bait-bait puisi itu terbit pada hari kematian Anwar tanggal 27 April 2020 ketika bulan ramadhan. Beberapa hari sesudah kematian Anwar, suatu sore, di sela kesepian, Wardah berkunjung ke rumah ibu Anwar, ibu Fatimah. Puisiibu untuk anak tercinta. Jelajahilah Duniamu. Anakku, Jelajahilah duniamu. Jadilah anak pemberani, Seperti elang yang terbang. Jauh di angkasa sana. Bukan di jelai-jelai yang kotor, Surga elang ada di langit luas. Maka jadilah tinggi, Seperti elang di angkasa. Gapailah cita-citamu, Jangan pernah menyerah. Rengkuhlah mimpi-mimpi indahmu, perbedaan ras timbul karena hal hal berikut kecuali. Setelah tujuh tahun di pondok pesantren Matholiul Anwar Pangarangan Sumenep sejak dinyatakan lulus dari SDN Ambunten Timur 02 Kecamatan Ambunten, Sumenep anakku yang kedua Muhammad Abduh Ar-Ridha kini telah menjadi santri khirrijin pada akhir April 2019. Entahlah dalam pandangannya ia selalu melihat sosok besar seorang Gus Mus, Rembang dan D Zawawi Imron dari kota siwalan Sumenep, Madura. Dua sosok itulah yang seolah-olah menjadi "kaca gebbang" atau pionir dalam batinnya. Maklumlah selama di pondok pesantren tidak diperkenankan membawa HP. Bagi santri cukuplah mengaji kitab-kitab klasik, ya itu saja. Sebab itu setiap ada waktu untuk pulang yang biasanya hanya dua kali dalam setahun yaitu ada Idul Adha dan Idul Fitri dia selalu pinjam dan membuka HP milik saya, ayahnya. Yang dicarinya adalah akun facebook saudara Ibnu Hajar, teman saya ketika di pondok pesantren yang sama dulu. Ia sangat menggandrungi puisi-puisinya di akun facebooknya. Dan pernah menuturkannya kepada saya, "Pak, boleh kan kalau saya ingin jadi penyair ?" Dengan berbekal cita-cita itulah ia minta izin kepada ibunya untuk bisa melanjutkan perkuliahannya di Jogjakarta. Sebab ia meyakini dengan berbaur dengan komunitas penulis di di Jogja bisa menumbuhkembangkan bakat alamiahnya yaitu menjadi penyair dan penulis. 3 hari yang lalu tepatnya tanggal 12 Mei 2019 ia mengikuti utbk sebagai salah satu persyaratan untuk mendaftar dan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri di Universitas Trunojoyo Madura. Ia melukiskannya dalam sebuah akun facebooknya sendiri berikut ini. Pada malam pertama di Bangkalan bismillah.. cintamu adalah lautan yang tak bertepi rindumu adalah sampan bagiku untuk melawan tarian tarian ombak di bibir mu yang menabur gerimis luka pada senja beribu sampan kulayarkan mencari mimpi yang hilang dalam goresan perjalanan cerita kita dalam memeluk sajak puisi dan kata kata dikamarsunyi jum'at 10 mei 2019 bangkalan madura Pada hari ketiga ketika akan mengikuti tes utbk di Bangkalan bismillah... ibu, bapak, guru-guruku dan kiai..kubawa dawuhmu yang menjelma kupu-kupu bagiku untuk berterbang di angkasa raya ini dalam sajak cintamu UTM BANGKALAN MINGGU 12 MEI 2019 SEMOGA BAROKAH DAN SUKSES Kemudian aku mencoba mengomentarinya dalam sajak puisi berikut. Terbanglah ... Terbang dengan corakmu nan indah Nekstar cinta sengaja dilelehkan pada bibir-bibir melati penuh semerbak Sejauh nafas madu di dada ini Terbanglah sehingga rembulan terangi senja Betapa ia sangat menginginkan pun mendambakan doa dari kedua orangtuanya sehingga ia menulisnya berikut ini Laut di cipta... Untuk selalau memeluk ombak pepasir dan karang... Matahari bersinar.... Untuk selalu menghangatkan Sahara samudera.... laksana rama rama... Yang mengitari puspa... Ibu, engkaulah lautku Engkaulah matahariku... Engkaulah puspa ku.... Duhai anakku gapailah cita-cita kamu, ayah-ibumu merestui dan selalu mendoakan atas kesuksesanmu. Ambunten, 14/05/2019 PUISI 1 MERANGKAI TAJUK PERJUANGAN SANTRI SANTRI Perjuangan yang panjang Sayatan pedih yang terukir Bahagia dan duka berlalu Bersama tawa palsu dan tangis pilu Rasa sakit yang membeludak Rasa rindu yang membuncah Hidup bagai dalam penjara Terkekang erat aturan Meski banyak hal sulit yang melelahkan Meski beratpun tetep bertahan Disinilah hebat nya perjuangan kami Sebagi seorang SANTRI! BYD_Hope 127 PONDOKKU Suara rintik riuh rumput diterpa angin Bukit-bukit indah yang tinggi menjulang Mengelilingi pondokku ini Senja yang indah mulai tenggelam Diantara bukit-bukit yang indah menawan Warna langit yang cerah nan indah Mengelilingi langit pondokku Tarik riuh suara ribuan santri mengaji Sambil menunggu azan maghrib Hal ini membuatku rindu Akan suasana pondok pesantren Semoga aku berumur panjang Untuk belajar di pesantren lagi BY RAZA SANTRI Kau adalah pondasi bangsa dan negara ini Kau adalah tiang negara dan bangsa ini Demi tegak dan kokohnya negara dan bangsa ini Santri… kau adalah pemuda pemudi penerus generasi Pembela dan pembawa risalah islami Namun mengapa di masa sekarang ini Para ulama, habaib, syeikh, ustad, diincar dan difitnah keji Santri… Betapa egoisnya manusia di zaman sekarang ini Hanya memikirkan perut sendiri Tanpa mengingat Yang membantu Kemerdekaan ini, tegaknya negara ini, kokohnya negara ini... Itu adalah santri... BY INQEEYOUNG_08 SANTRI Sungguh kuat tekadmu Dari rumah jauh-jauh datang ke Pontren Nurul Falah Dengan membawa sebuah amanat dari orang tua Hanya demi ingin menuntut ilmu agama Meskipun mondok di musim Corona Tidak membuat semangatmu patah Tidak membuat tekadmu lemah Kau niatkan segala sesuatunya lillahita`ala Tak gentar kau tetap tabah Meskipun hatimu dilanda gundah Walau wabah Corona semakin merajalela Kau tetap berusaha tenang dan terus berdoa Santri Kau adalah pondasi bedirinya negeri ini Siang dan malam selalu mengaji Selalu berbakti dan berahlak terpuji Karena mengharap ridonya kiyai. BY RITA ARYANTI IBU… AYAH… Ribuan tetes keringatmu mendo`akanku Saat kau antar aku ke sebuah tempat Dimana aku rela menjauh darimu Kau serahkan aku demi belajar dan dibimbing disini Kau anggap aku adalah sosok yang kuat Tapi… Dimana saat kau pergi dari tempat itu Gelisah hatiku hanya memikirakanmu Ibu… ayah… Terimaksih telah mendegar keluh kesahku Terimaksih telah mengiyakan apa yang aku mau Terimakasih telah bersabar menghadapi sikapku Terimakasih atas segala cinta dan kasih sayang Yang telah engaku berikan padaku Maafkan aku Jika selama ini perkataanku menyakiti hatimu Maafkan aku yang selalu mengulangi kesalahanku Maafkan aku jika kesempatan waktu yang sedikit denganmu Demi mengejar cita-citaku... BY DINA_FASELA

puisi untuk anakku di pesantren