PotensuDaerah adalah Sumber Daya, baik Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh suatu daerah. Data Pontesi Daerah memberikan gambaran sektor-sektor yang dominan dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bekasi. Secara geografis letak kabupaten Bekasi berada pada posisi 6o 10 53 6o 30 6 Lintang Selatan dan 160o Potensisumber daya alam yang dimiliki oleh wilayah Maluku memberikan peluang investasi baik PMA maupun PMDN, mengalami perkembangan yang fluktuatif. Berdasarkan Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, mewajibkan Perseroan ynag bergerak dibidang dan/atau sumber daya alam melaksanakan Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan. Untukitu, pemerintah daerah akan kreatif mengelola potensi kelautan. Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB Muslim, S.T., M.T., pada UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Kelautan di pasal 27 , pemerintah pusat sudah mengamanatkan dan memberikan pendelegasian pada provinsi mengelola ruang laut dari 0 sampai 12 mil. Pulaupulau kecil memiliki potensi sumber daya terbarui yang seringkali dimanfaatkan bagi kepentingan rnanusia. Potensi pulau-pulau kecil dari segi keanekaragaman hayati, keindahan panorama alam dan budaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, termasuk pariwisata. Pulau-pulau kecil memiliki potensi ketautan yang cukup besar. Potensi perikanan Rendahnyasumber daya manusia terutama pada masyarakat bahari. Lemahnya kemampuan kelembangaan pada sektor pemerintah dan masyarakat. Belum dikelolahnya potensi sumber daya pesisir khususnya perikanan secara optimal sebagai suatu usaha yang dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan d. perbedaan ras timbul karena hal hal berikut kecuali. Ilustrasi 5 Upaya Pemanfaatan Laut dalam Meningkatkan Perekonomian Foto UnsplashNegara maritim adalah negara yang memiliki wilayah laut lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Umumnya, negara maritim berbentuk kepulauan, seperti Indonesia yang memiliki belasan ribu buku Mengelola Laut untuk Kesejahteraan Rakyat karya Sri Puryono 2016, keseluruhan luas Indonesia adalah 7,81 juta km2, terbagi atas wilayah perairan seluas km2 dan km2 daratan. Sementara itu, panjang garis pantai Indonesia mencapai km. Ini menjadi garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah perairan Nusantara yang luas menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya kelautan yang besar pula. Apabila dimanfaatkan dengan baik, sumber daya kelautan ini dapat mendongkrak perekonomian bagaimana cara memanfaatkan laut untuk meningkatkan perkonomian negara? Simak penjelasannya berikut ini!Ilustrasi 5 Upaya Pemanfaatan Laut dalam Meningkatkan Perekonomian Foto Unsplash5 Upaya Pemanfaatan Laut dalam Meningkatkan Perekonomian1. Mengembangkan Teknik Penangkapan IkanPenggunaan pukat harimau dan bom dalam penangkapan ikan dapat mengancam habitat laut. Mengutip buku Panduan Belajar dan Evaluasi IPA karya Neti Lim, dkk., pukat harimau adalah jaring ikan dengan lubang-lubang berukuran kecil yang dapat menangkap ikan-ikan kecil. Sementara itu, bom menjadi metode penangkapan ikan yang dapat memusnahkan ikan hingga makhluk hidup di sekitarnya. Dalam hal ini, pemerintah harus membuat peraturan tegas untuk penangkap ikan ilegal yang menggunakan pukat harimau, bom, atau metode berbahaya lainnya. Pemerintah juga harus memberikan solusi kepada nelayan dengan cara mengembangkan teknik penangkapan ikan, sehingga mereka dapat memanfaatkan sumber daya laut tanpa merusak pariwisata memegang peranan penting sebagai salah satu sumber penerimaan devisa yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Karenanya, pemerintah sebaiknya berupaya lebih untuk mengelola daerah yang memiliki potensi sebagai destinasi 5 Upaya Pemanfaatan Laut dalam Meningkatkan Perekonomian Foto Unsplash3. Membudidayakan Kerang dan Hasil Laut LainnyaMengutip buku Pasti Bisa Geografi untuk SMA/MA Kelas XI tulisan Tim Ganesha Operation, sumber daya perikanan laut menjadi salah satu potensi sumber daya laut paling besar di Indonesia. Selain ikan, para nelayan juga bisa membudidayakan hasil laut lain, seperti kerang, udang, rumput laut, kepiting, dan lain Pengembangan Industri GaramIndustri garam menjadi memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian Tanah Air. Apalagi, Indonesia memiliki wilayah laut luas dan iklim tropis yang dapat mempercepat proses produksi Pengembangan Industri Wisata Bawah LautWisata bawah laut dapat dikembangkan sebagai spot diving bagi para wisatawan yang ingin menilik keindahan bawah laut Nusantara. Kendati demikian, pengembangan industri wisata bawah laut harus diikuti dengan komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan bawah Upaya Pemanfaatan Laut dalam Meningkatkan Perekonomian?Apa Saja Sumber Daya Laut Nusantara yang Bisa Dibudidayakan? Mengapa Pengelolaan Pariwisata Dapat Meningkatkan Perekonomian? - Simak kunci jawaban Tema 1 Kelas 5 SD halaman 145 Buku Tematik, Subtema 3 Pembelajaran 3. Pada artikel ini tersedia kunci jawaban Buku Tematik tersebut yang dapat dijadikan pedoman orang tua untuk mendampingi anak belajar di rumah. Siswa diharapkan mencari jawabannya terlebih dahulu. Setelah itu, gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa. Baca juga Letak Otot Polos Otot Lurik dan Otot Jantung, Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 107 Kunci Jawaban Halaman 145 Ayo Mengamati Kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan menyimpan potensi yang besar dalam berbagai bidang, seperti di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan transportasi. Potensi-potensi tersebut dapat menjadi modal yang penting dalam pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Wilayah Indonesia yang berupa kepulauan, antara pulau satu dengan yang lainnya disatukan oleh laut mengakibatkan bervariasinya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Masing-masing pulau memiliki karakteristik masing-masing, mulai dari kondisi alam maupun kondisi sosialbudayanya. Variasi dan karakteristik potensi tersebut terlihat dari lengkap dan beragamnya bentang alam dan hasil alamnya, beragamnya suku bangsa yang mengakibatkan beragam pula ada istiadat dan budayanya, serta beragamnya agama, golongan, dan kelompok masyarakatnya. Keberagaman yang disebabkan adanya perbedaan antara pulau satu dengan pulau yang lainnya ini tidaklah menjadi pemecah dan perenggang, namun justru menjadi pemersatu, karena antara yang satu dengan yang lain bisa saling melengkapi. Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Kehidupan Ekonomi Masyarakat Kunci Jawaban Buku Tema 1 Kelas 5 Halaman 145 Buku Tematik Tema 1 Kelas 5 SD Kondisi geografis sebagai negara maritim dan kepulauan membawa banyak keuntungan bagi bangsa Indonesia. Wilayah laut Indonesia yang sangat luas telah diakui secara internasional sebagai negara maritim yang ditetapkan dalam UNCLOS pada tahun 1982. Hal ini berarti Bangsa Indonesia diberi kewenangan untuk memanfaatkan potensi sumber daya laut. Cakupan wilayah yang sangat besar dan luas, tentu saja laut Indonesia mengandung keanekaragaman sumber daya alam laut yang sangat potensial, baik hayati maupun non-hayati. Sumber daya alam laut tersebut antara lain ikan, terumbu karang dengan kekayaan biologi yang bernilai ekonomi tinggi, wisata bahari, sumber energi minyak dan gas bumi, bahan mineral, dan juga media transportasi antarpulau. Semua potensi alam tersebut tersedia dalam jumlah yang besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Besarnya peluang ekonomi dari pemanfaatan potensi sumber daya laut yang sedemikian besar ini tentunya dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia. Hingga pada akhirnya juga akan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan bangsa. Kelompok masyarakat yang bisa merasakan langsung potensi kekayaan sumber daya kelautan ini adalah masyarakat yang berda di pesisir. Banyak jenis pekerjaan yang bisa diusahakan untuk menunjang kehidupan ekonominya. Baca juga Temukan Ide Pokok Masing-masing Paragraf Bacaan Otot Manusia, Tema 1 Kelas 5 Halaman 109 Baca juga Jawaban Buku Tema 1 Kelas 5 Halaman 180 181 182, Macam-macam Kelainan pada Tulang Ayo Berlatih - Sumber daya alam merupakan semua hal yang berasal dari alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Indonesia termasuk negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah dibandingkan negara-negara yang lain. Dengan banyaknya kekayaan alam yang berlimpah, dapat dijadikan sumber buku Pengelolaan Sumber Daya Alam dam Lingkungan 2018 karya Sarintan Efratani, pemanfaatan sumber daya alam harus berwawasan lingkungan. Dalam memanfaatkan sumber daya alam, sebaiknya manusia tidak semua dimanfaatkan. meskipun sumber daya alam ada yang dapat diperbaharui, tetap harus dihemat dalam pemakaiannya. Sumber daya alam dan lingkungan hidup berperan sangat penting dalam mengamankan serta menjamin seluruh kelangsungan pembangunan secara berkelanjutan. Baca juga Penyesuaian Manusia terhadap Keadaan AlamHal tersebut tentu untuk menyangga kehidupan manusia dan menjadi tulang punggung sebagai penyedia pangan, energi, air, dan penyangga sistem kehidupan. Manfaat sumber daya alam Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sumber daya alam yang ada di dalam bumi merupakan barang tambang. Di mana barang tersebut dapat diolah menjadi bahan baku, kemudian barang jadi. Setelah menjadi barang jadi, maka banyak manusia yang membutuhkan hal tersebut. Untuk membuat bahan baku menjadi bahan jadi, tetu memerlukan produsen, distributor, dan konsumen manusia. Hal ini terjalin dalam bidang ekonomi. Berikut beberapa contoh bahan baku dan kegunaannya Asbes = bahan pembuat sumbu kompor dan kaos lampu Batu bara = bahan bakar, pewarna, dan pengawet kayu Belerang = induistri obat-obatan dan korek api Batu kapur = industri semen, bangunan, dan car tradisional Besi = industri mesin, jembatan, bangunan, dan alat rumah tangga Bauksit = bahan baku alumunium, pesawat terbang, dan alat rumah tangga Emas = bahan perhiasan bernilai tinggi Gas alam = bahan bakar Minyak bumi = bahan bakar Mangaan = bahan besi baja Nikel bahan pelapis antri karat pada besi Timah = peralatan rumah tangga Tembaga = peralatan untuk bahan perunggu Beberapa bahan baku yang ada di bumi dapat cepat habis jika dimanfaatkan secara besar-besaran. Jika hal tersebut terjadi maka, manusia sendiri yang akan dirugikan. Baca juga Keadaan Alam Indonesia Mayang Shahida Nur Yunita Bisnis Thursday, 07 Jul 2022, 1646 WIB Pertumbuhan ekonomi negara Indonesia di akibat wabah corona virus mengalami penurunan. Perihal tersebut dikarenakan kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB dan lockdown, menjadi salah satu kebijakan yang diterapkan pemerintah. Sehingga, hal itu membuat sejumlah kegiatan perekonomian tidak dapat berjalan dengan lancar. Strategi yang dapat dilakukan dalam pemulihan ekonomi Indonesia di saat pandemi di antaranya adalah memanfaatkan potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia. Indonesia adalah negara besar dengan potensi dan peluang ekonomi yang menjanjikan. Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang bisa menjadi peluang memajukan memiliki potensi sumber daya alam yang besar, terutama sektor pertanian/ kelautan, kehutanan, dan pertambangan. Indonesia punya potensi ekonomi kelautan yang sangat melimpah. Hal ini didasarkan pada data Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP tahun 2020 memperkirakan potensi ini bisa mencapai US$ 1338 miliar atau Rp19,6 triliun per tahun. Selama ini baru potensi perikanan yang banyak menjadi perhatian dan sasaran eksploitasi karena dekat dengan permukaan laut dan pantai. Bagaimana dengan sumber daya alam yang berada di dasar laut. Sayangnya itu masih banyak yang menjadi misteri dan tanda tanya. Sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang dan lain-lain. Berikut potensi sumber daya laut di Indonesia 1. Perikanan Tangkap dan Perikanan Budi Daya 2. Hutan Mangrove Hutan Bakau 3. Terumbu Karang 4. Pertambangan dan Energi 5. Padang Lamun 6. Pariwisata Bahari Untuk mengembangkan potensi sumber daya laut yang terabaikan adalah latar belakang pembentukan Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan. Tapi, setelah setahun berdiri, upaya tersebut belum membuahkan hasil menggembirakan. Baru-baru ini, Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan Sarwono Kusumaatmadja mengakui, masih ada sejumlah kendala dalam mengembangkan potensi laut. Di antaranya, aturan hukum yang lemah, minimnya informasi kelautan, serta struktur permodalan yang bisa dimiliki seorang nelayan. Pelaksanaan otonomi daerah Januari tahun depan, justru menambah rumitnya penanganan masalah kelautan. Dengan otonomi daerah masing-masing pemda akan memiliki otoritas terhadap penetapan batas wilayah laut. Selain itu, Undang-undang Otonomi Daerah juga menyebutkan bahwa pemberian izin eksplorasi lepas pantai serta penangkapan ikan dengan kapal berbobot besar, kini tak lagi diberikan pemerintah pusat, melainkan akan menjadi kewenangan daerah propinsi. Kondisi ini dikhawatirkan membuat kapal-kapal asing penangkap ikan kian marak. Bahkan, bisa membuat semakin menjamurnya kegiatan penambangan lepas pantai yang pada akhirnya menguras potensi sumber daya laut tanpa sisa. Guna meminimalkan potensi konflik, sejak dini, Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan telah mengingatkan para pejabat daerah agar konsep pembagian wilayah laut harus dipandang sebagai pengaturan administrasi belaka, bukan sebagai garis yang memisahkan suatu daerah dengan yang lain. Selain itu, menurut Menteri Keuangan Prijadi Praptosuhardjo, struktur permodalan bagi nelayan yang senantiasa menjadi kendala, diharapkan terselesaikan setelah pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kredit. Dalam pelaksanakan prinsip Good Governance, negara merupakan pihak yang paling berperan penting dalam merealisasikan prinsip tersebut. Hal ini disebabkan fungsi regulasi yang memfasilitasi sektor dunia usaha swasta dan masyarakat serta fungsi admisnistratif penyelenggaraan pemerintahaan melekat pada negara pemerintah. Peran pemerintah melalui fungsi regulasi ini sangat penting dalam memfasilitasi berjalannya perikehidupaan kebangsaan secara keseluruhan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perwujudan Good Governance lebih tepat bila dimulai dengan membangun landasan penyelenggaraan negara yang baik berpedoman pada hukum dan peraturan perundang-undangan Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir,Pulau-Pulau Kecil dan wilayah laut masyarakat dilibatkan secara luas untuk ikut berpartisipasi mulai dari tahap pengoordinasian perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Prinsip partisipasi masyarakat dalam konteks Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil dan wilayah laut dapat kita lihat dalam pengaturan keterlibatan masyarakat sebagai syarat dalam penyusunan rencana pengelolaan tersebut. Pemerintah pusat dengan para pelaku usaha perikanan sebagai mitra kerja dapat bekerjasama dalam menegakkan regulasi penjualan ikan agar tertata. Pelaksanaan aturan-aturan pengelolaan perikanan pantai ternyata masih didominasi oleh peranan lembaga adat, pemimpin informal, masyarakat dan lembaga lokal. Faktor-faktor yang menopang dan mempengaruhi keberadaan sistem tradisonal ini adalah kepercayaan dan struktur masyarakat, bentuk peraturan, intensitas dan teknologi penangkapan ikan, struktur pemerintahan desa, dan harga komoditas. Sistem tradisional ini dapat dijadikan dasar bagi pengembangan ko-manajemen perikanan pesisir yang melibatkan masyarakat dan pemerintah Salah satu produk unggulan ekspor yaitu udang diharapkan mengalami kenaikan dengan semakin banyaknya petambak yang membudidayakan udang karena adanya faktor kenaikan harga udang, yaitu untuk jenis vanname Februari ini mencapai rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir yaitu mencapai Padahal, di waktu normal harga udang paling berkisaran - Mahalnya harga udang bila dibandingkan dengan Vietnam dan Thailand menjadi Rp per kg dikarenakan mahalnya harga pakan sehingga biaya produksi pun meningkat. Hal itu disebabkan komponen biaya pakan yang mencapai 50 persen dari total biaya produksi. Komoditas unggulan lainnya yang dimiliki Indonesia adalah ikan tuna thynnos yang hidup di laut dalam khususnya di Perairan Indonesia bagian timur meliputi Laut Makasar, Laut Banda, Laut Maluku, Laut Sulawesi, Laut Arafuru, dan Laut Papua. Potensi produksi tuna di Indonesia hampir mencapai 1,2 juta ton per tahunnya dan nilai ekspor lebih dari 3,5 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2009. Koordinasi dari pemerintah dan kemudahan berinvestasi diharapkan dapat menumbuhkan minat wirausaha dalam bidang budidaya perikanan. Misalnya, kemudahan dalam hal pembiayaan, distribusi hasil produksi, keterjangkauan harga pakan, pengaturan harga ikan agar tidak jatuh. Selain itu pengembangan dibidang perikanan dapat meningkatkan penerimaan dan devisa negara, dengan didukung peningkatan mutu, nilai tambah dan daya saing produk perikanan. ekonomi pemanfaatanpotensikelautan laut potensikelautan Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Bisnis Rilis Artikel ini sebelumnya sudah dipublikasikan di Artikel dicuplik dan dilakukan editing berdasarkan persetujuan Prof. Zuzy Anna.* [Foto ilustrasi] Pantai Ujung Genteng. Foto Dadan Triawan* [ 31/8/2020] Indonesia punya potensi ekonomi kelautan yang sangat melimpah. Hal ini didasarkan pada data Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP tahun 2020 memperkirakan potensi ini bisa mencapai US$ 1338 miliar atau Rp19,6 triliun per tahun. Namun, sudahkah potensi ini dimanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia? “Permasalahannya adalah bahwa potensi luar biasa ini belum bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia secara optimal,” ungkap Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Zuzy Anna. Publikasi PDB Maritim Indonesia 2010-2016 yang dikeluarkan Kementerian Koordinator Maritim dan Biro Pusat Statistik menunjukkan, kontribusi sektor kelautan di Indonesia terhadap ekonomi bangsa masih jauh dari harapan, yaitu hanya sekitar 6% dari Produk Domestik Bruto Indonesia pada tahun 2018. baca juga Gerak Manusia Dibatasi Saat Pandemi, Laut Indonesia Perlahan Memulihkan Diri Namun, secara perlahan, hampir seluruh provinsi di Indonesia memiliki rencana pengelolaan kawasan laut mereka tata ruang laut atau nama resminya, Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil RZWP3 sejak tahun 2014. Prof. Zuzy menjelaskan, dokumen ini digunakan untuk memetakan pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan, setidaknya selama 20 tahun mendatang. “Bukan tidak mungkin, sektor kelautan memiliki kesempatan untuk menjadi salah satu penopang ekonomi negeri ini di masa depan,” tuturnya. Menurut Guru Besar bidang Ilmu Ekonomi Sumber Daya Perikanan ini, ada beberapa potensi tersembunyi dari kelautan Indonesia yang bisa dikembangkan secara ekonomi, antara lain kawasan konservasi perairan, pariwisata, dan kekayaan arkeologi. baca juga Laut Masa Depan Indonesia Kawasan Konservasi Perairan Di sektor kawasan konservasi perairan, Indonesia sudah menetapkan lebih dari 20 juta hektare kawasan konservasi perairan Marine Protected Areas pada tahun 2020. Awalnya, proses penetapan kawasan konservasi laut di Indonesia dianggap hanya mengeluarkan biaya tanpa ada pemasukan. Namun, pengelolaan kawasan konservasi laut ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Nilai ekonomi ini berasal dari kegiatan pemanfaatan riset yang menggali potensi kelautan dan perikanan bagi manusia. “Konservasi laut juga memberikan nilai ekonomi dalam bentuk kelebihan spill over sumber daya ikan yang dapat dimanfaatkan nelayan di luar kawasan konservasi,” terangnya. Pemanfaatan ekowisata di kawasan konservasi perairan juga akan mendatangkan keuntungan ekonomi dalam bentuk pemasukan daerah melalui kunjungan turis lokal maupun mancanegara. Ditambah lagi, konsep ekosistem yang menjaga keseimbangan ekosistem akan membantu upaya perlindungan alam. baca juga Potensi Dasar Laut Sekitar Indonesia Belum Diperhatikan Lalu, kekayaan keanekaragaman hayati yang bermanfaat untuk bahan baku obat-obatan, kosmetika, hingga pangan juga memiliki nilai ekonomi. Kekayaan lainnya adalah, laut menyimpan sejumlah energi terbarukan maupun tidak terbarukan. Sumber daya energi terbarukan yang bisa diberdayakan seperti panas air laut, gelombang laut, hingga arus laut. Sementara sumber daya energi tidak terbarukan terdapat di dasar laut, seperti minyak dan gas bumi. Sayangnya, potensi ini sampai sekarang masih belum dapat dimanfaatkan. Belum adanya kemauan politik yang kuat, baik pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya, untuk mau terjun dalam mengembangkan potensi sumber daya energi ini. Pariwisata baca juga Potensi Kelautan Sangat Melimpah, Ayo Majukan Industri Perikanan Indonesia Prof. Zuzy mengatakan, pariwisata bahari bagaikan raksasa tidur yang mesti dibangunkan. Sektor ini menjadi daya tarik Indonesia. “Sektor ini berpotensi menjadi sumber devisa yang sangat signifikan setelah minyak bumi. Selain itu, wisata bahari juga menjadi sumber pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya. Publikasi PDB Maritim Indonesia 2010-2016. menyebutkan bahwa pencapaian tertinggi wisata bahari menyumbang pada tahun 2015. Pemerintah Indonesia sendiri memiliki target untuk meningkatkan angka ini hingga 2 kali lipat atau setara dengan kedatangan 20 juta wisatawan mulai tahun 2019. Pariwisata bahari merupakan kegiatan yang melibatkan pengetahuan interdisiplin seperti pariwisata, ilmu kelautan, geografi, ilmu sosial, psikologi, ilmu lingkungan, ekonomi, pemasaran dengan berbagai isu manajemen laut. Untuk mengembangkan pariwisata bahari memerlukan perencanaan dan pengembangan yang terintegrasi, antarsektor, antarwilayah, dan antardisiplin ilmu. Meski pandemi Covid-19 melanda, sektor ini tetap akan menjanjikan dalam jangka panjang sehingga pemerintah harus terus-menerus mengembangkannya. Kekayaan Arkeologi Potensi laut yang selama ini luput dari perhatian adalah kekayaan arkeologi. Sektor ini bak harta karun yang terpendam di wilayah laut Indonesia. baca juga Laut Indonesia Miliki “Harta Karun” Berlimpah Prof. Zuzy menjelaskan, kekayaan arkeologi ini berasal dari kapal karam di masa lalu yang membawa berbagai barang berharga seperti koin mas, dan barang-barang antik. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2000 menyebutkan ada 463 lokasi kapal tenggelam shipwrecks yang tersebar di perairan Indonesia. Dari sisi ekonomi, lokasi kapal tenggelam ternyata memiliki potensi ekonomi antara antara US$80,000 Rp1,1 miliar hingga US$18 juta Rp264 miliar. Selain nilai ekonominya, harta karun tersebut juga bisa menjadi tujuan pariwisata yang bisa menghasilkan antara US$800 Rp11,7 juta hingga US$126 ribu Rp1,8 miliar per bulan per lokasi. Contohnya, wisata menyelam di desa Tulamben, kabupaten Karangasem, Bali, untuk melihat kerangka kapal USAT Liberty, sebuah kapal kargo milik Amerika Serikat yang tenggelam saat Perang Dunia II, tahun 1942. Kebijakan Pendukung Untuk mengoptimalkan potensi dan kesempatan sektor kelautan Indonesia, pemerintah perlu menyiapkan kebijakan pendukung. Pembangunan infastruktur laut dan mengeluarkan kebijakan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan merupakan beberapa kebijakan yang bisa dilakukan. baca juga Tata Ruang Laut Jadi Salah Satu Strategi Pembangunan Perikanan dan Kelautan Indonesia Dari segi infrastruktur, Indonesia sudah mulai membangun tol laut sejak tahun 2015. Tol laut merupakan sistem transportasi antarpulau menggunakan kapal-kapal besar untuk distribusi logistik. Sistem ini penting bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Selain membangun tol laut, pemerintah juga perlu meningkatkan kapasitas armada penangkapan ikan Indonesia, terutama ukuran kapal di atas 10 gross tonnage GT. Hingga kini, kemampuan armada penangkapan ikan Indonesia masih didominasi oleh kapal ukuran kecil dan perikanan skala kecil yang lebih banyak beroperasi di perairan pesisir sampai dengan 12 mil. Ini menyebabkan kondisi kekosongan armada di perairan kita, terutama di perairan ZEE Kawasan Ekonomi Khusus, 200 mil dari pulau terluar. “Konsekuensinya, banyak kapal-kapal asing tidak berizin yang mencuri sumber daya ikan Indonesia atau illegal fishing,” kata Prof. Zuzy. Selanjutnya, pengelolaan kawasan laut Indonesia pada dasarnya dapat dioptimalkan dengan menggunakan kerangka ekonomi biru blue economy, sebuah konsep tata kelola laut secara berkelanjutan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Konsep pembangunan ekonomi biru ini diadaptasi untuk ekonomi kelautan yang dikenal dengan semboyan “Blue Sky, Blue Ocean” di mana “ekonomi tumbuh, rakyat Sejahtera, tetapi langit dan laut tetap biru”. baca juga Indonesia Kembangkan Potensi Kelautan dan Perikanan dengan Pendekatan Blue Economy Berbagai praktik pengelolaan ekonomi biru, seperti ekowisata, pembayaran jasa lingkungan, penghijauan pesisir dengan menanam mangrove, inovasi produk-produk kelautan skala kecil yang ramah lingkungan, sudah dilakukan di perairan Indonesia. “Harapannya, kita akan dapat membangun ekonomi kelautan yang sehat, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya. Dari segi investasi, sektor kelautan perlu menerapkan sistem yang menguntungkan tanpa merusak lingkungan dengan memadukan modal swasta filantropi atau hibah, publik, dan pemerintah subsidi untuk mendanai proyek pemulihan ekosistem pesisir laut secara berkelanjutan Model investasi ini juga bisa diterapkan dalam membangun infrastuktur laut, seperti pelabuhan, sarana dan prasarana untuk energi laut terbarukan, hingga riset. Terakhir, tentu saja kebijakan yang dikeluarkan harus berpihak pada sektor akar rumput. Industri kecil dan menengah di sektor kelautan, terutama di wilayah Indonesia bagian timur yang memiliki potensi kelautan yang tinggi, harus dirangkul dengan baik oleh pemerintah. Kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan terkait pembangunan infrastruktur pelabuhan, tempat pelelangan ikan TPI, hingga unit pendingin di kawasan timur Indonesia. Daerah timur Indonesia juga membutuhkan perhatian lebih karena menyumbang hampir 40% dari total hasil ikan laut di Indonesia, meskipun aktivitas ekonomi di sana hanya bernilai kurang dari 9% dari total aktivitas ekonomi nasional.arm*

pemanfaatan potensi sumber daya alam laut dapat memberikan kontribusi bagi